Pukul delapan
Puspa putih berguguran
Pucat tak berseri
Angkuh tak peduli
Surya masih mendengkur
Langit masih tidur
Sang danau terbaring koma
Dipanggil pun tak beriak
Peri-peri langit berdansa
Gaun hijau pernik perak
Dewi angin tak peduli
Menari kian menjadi
Tuan sudah ditunggu
Tatapnya sendu
Tak kuasa membayang pilu
Tak bisa menahan Rindu
Tekad tuan sudah bulat
Takdir dihunuskan
Malaikat tersenyum
Tuan menangis
Pukul sembilan
Pangeran api menjulur
Jumpa ketel tak bertuan
Langit masih tidur